Memandang bunga krisan atau seruni yang sedang mekar memang memanjakan mata. Tah salah jika bangsa di Eropa menyebutnya Chrysanthemum, bahasa Yunani yang berarti kuning megah. Bahkan bangsa Jepang mengangkat bunga ini sebagai bunga nasional.

Memandang bunga krisan atau seruni yang sedang mekar memang memanjakan mata. Tak salah jika bangsa di Eropa menyebutnya Chrysanthemum, bahasa Yunani yang berarti kuning megah. Bahkan bangsa Jepang mengangkat bunga ini sebagai bunga nasional.

Bunga yang diduga berasal dari pegunungan Pyrenea (perbatasan Spanyol dan Perancis) ini memiliki aneka warna, seperti putih, kuning, salem, merah, pink dan violet. Krisan juga mempunyai banyak variasi kelopak: tunggal dan bertumpuk dengan ukuran kecil hingga super besar. Keindahan krisan memikat banyak orang.

Di Indonesia krisan lebih popular sebagai bunga potong dan bunga siap pajang yang dijual dalam pot. Tanaman yang masih termasuk keluarga Compositae ini sedikit manja dan membutuhkan perawatan khusus. Masuk akal karena asal krisan dari daerah subtropik yang beriklim dingin, sekitar 17 – 24 derajat C.

Krisan biasanya dikembang biakan dengan biji yang sebagian besar didatangkan dari Belanda. Sejauh ini bibit asal biji masih menjadi pilihan utama karena hasil yang seragam, perakarannya kuat dan masa berbunga lebih panjang. Semaikan biji pada media sekam, pasir, tanah berhumus dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1. Agar media terbebas dari bakteri pembusuk, kukus media sebelum digunakan.

Setelah bibit muda memiliki 5-8 lembar daun, pindahkan ke dalam pot atau ke lokasi tanam. Pada masa pertumbuhan krisan harus diberi naungan dan sinar buatan selama 16 jam sehari. Saat kuntum bunga mulai bermunculan, cahaya harus dikurangi 8 jam sehari agar warna bunga tidak pudar dan tangkai bunga tidak memanjang.

Pemisahan anakan, sambung pucuk dan stek pucuk cocok untuk menanam krisan yang menggunakan media pot. Stek pucuk disarankan karena lebih cepat menghasilkan bunga dibandingkan bibit yang berasal dari biji atau pemisahan anakan. Caranya, potong pucuk sepanjang 5 – 6 cm. Untuk mempercepat keluar akar, olesi pangkal batang dengan zat perangsang akar/rootone. Tanam di media yang telah disiapkan.

Pada masa pertumbuhan (hingga dua bulan) beri pupuk lengkap seperti gandasil, hyponex atau complesal dengan kadar nitrogen tinggi. Ketika tanaman menampakkan kuntum bunga, gunakan pupuk dengan kadar P (fosfat) tinggi untuk merangsang munculnya kuntum bunga. Lakukan pemupukan pagi hari sebelum matahari tinggi agar pupuk tidak menguap.

Tanaman krisan sangat rentan terhadap serangan hama. Kutu daun, ulat daun, karat daun dan busuk akar akibat jamur dan bakteri paling banyak dijumpai. Jaga kebersihan media dan lakukan penyemprotan fungisida seperti bonlate atau dithane M45 dan insektisida secara berkala.

Sumber : http://langitlangit.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=86

Penyiraman
Penyiraman dilakukan 2x sehari bila cuaca panas atau tergantung dari media tanamnya, jika masih basah maka penyiraman dilakukan cukup sekali sehari bahkan 2 hari sekali.

Pupuk
Pemupukan dilakukan rutin menggunakan NPK seimbang (16-16-16) dengan dosis 2 gram per liter air (1/2 sendok teh), Pupuk dilarutkan dalam air dan disiramkan ketanaman (jangan mengenai daun) tiap 2 minggu sekali. Untuk satu liter air bisa untuk 4-5 tanaman tergantung dari besarnya pot. Atau menggunakan dekastar dengan komposisi seimbang juga 18-11-10, dengan dosis satu setengah sendok teh untuk satu tanaman cukup 3 bulan sekali. Pemupukan dilakukan dengan melingkari disekeliling pinggir tanaman. Kalau memungkinkan perlu dipupuk daun seminggu sekali dengan dosis 1 gram per liter air, (1/2 sendok the untuk satu liter air).

Penyimpanan
Anthurium suka tempat yang teduh atau dalam ruangan atau di teras rumah, dan hanya memerlukan sedikit sekali cahaya. Kalau ditempatkan dalam ruangan harus diberi naungan seperti paranet

Ganti Pot dan Media
Penggantian Media disesuaikan dengan besarnya tanaman. Anthirium suka media yang porous untuk menghindari jamur.
Media bisa berasal dari campuran sekam dan pupuk kandang (2:1) atau menggunakan pakis cacah.

Perbanyakan
Bisa dilakukan dengan biji. Atau cara termudah adalah dengan split anakan yang ada. Yang sebelumnya harus sudah disiapkan media tanamnya

Sumber : http://rumahasri.blogspot.com/2006/06/tips-cara-merawat-tanaman.html

Sri rejeki merupakan tanaman hias yang relatif mudah dirawat.  Pupuk yang sebaiknya diberikan untuk tanaman Aglaonema adalah pupuk kandang, pupuk humus, kompos, unsur hara mikro, pupuk anorganik, dan pupuk hormon.  2 jenis pupuk yang disebutkan terakhir umumnya merupakan pupuk lambat urai.  Sebaiknya Anda memberikan jenis pupuk tersebut setiap 1 x dalam 3 atau 6 bulan.  Sementara untuk unsur hara mikro, sebaiknya disemprotkan sebanyak 1 x setiap bulan.

merawat_tanaman_aglaonema

Untuk kesuburan akar, jika Anda ingin, boleh diberikan vitamin B1 sebanyak 1 x seminggu. Pemberian pupuk perdana dilakukan pada usia pertumbuhan bibit 2 bulan. Selama musim kering, siramlah sri rejeki secara teratur dan berilah pupuk secara rutin setiap minggu.  Sedangkan pada musim penghujan, kurangilah frekuensi penyiraman hingga 2 atau 3 minggu sekali.  Gantilah media tanam Aglaonema minimal 1 x dalam setahun.  Ketika mengeluarkan Aglaonema dari pot untuk diganti medianya, peganglah batang Aglaonema pada bagian pangkalnya dengan mantap lalu miringkan pot agar Aglaonema tercabut dari medianya.

Bersihkan akar dan bonggol Aglaonema dari sisa media yang menempel dengan cara merendamnya dalam air selama maksimal 30 menit.  Cara penggantian media yang baik adalah dengan menyiapkan pot yang dilapisi styrofoam atau pecahan genting atau bata merah di dasarnya.  Kemudian, masukan media baru hingga satu per tiga tinggi pot.  Letakan sri rejeki pada media baru, tepat di tengah-tengah pot lalu timbun dengan media hingga pot terisi penuh.  Untuk memadatkan media dalam pot, pukul-pukullah sisi pot sehingga media turun dengan sendirinya.

Hindari menekan-nekan permukaan media dengan tangan karena hal ini dapat merusak akar Aglaonema.  Setelah cukup padat, berilah pupuk lambat urai dan siram hingga cukup kuyup.  Aglaonema merupakan tanaman yang cukup tahan terhadap hama, jadi Anda tidak perlu terlalu khawatir tanaman hias kesayangan terkena infeksi jamur.  Aglaonema hanya butuh waktu 4-5 bulan untuk tumbuh besar dan optimal.  Pada usia tersebut, Anda sudah dapat dengan segera memperbanyak sri rejeki Anda.

Sumber : http://tanaman.org/cara-merawat-bunga-aglaonema_204.htm

Agar bunga mawar berbunga banyak dan kontinyu, lakukan beberapa hal penting berikut :
* Beri Makan dan minum secara teratur. Makanan berupa pupuk khusus tanaman mawar atau jika tidak ada beri kompos atau humus.  Pemupukan dilakukan menjelang musim semi atau kalo di indonesia saat akhir musim hujan, menjelang musim semi.
Beri makan lagi setiap 2 bulan selama periode berbunga.  Saya biasa menggunakan pupuk organik khusus mawar, terkadang juga kotoran sapi dan kotoran ayam yg sudah jadi (sudah kering dan terkomposisi / bukan yg masih baru).
Beri minum yg banyak sesuai yg sudah saya tulis di atas.

* Gemburkan tanah dan cabut gulma / tanaman liar.  Saat ini saya sudah tidak lakukan trik ini lagi, diganti dengan mulching.
Mulching adalah tindakan menutupi tanah di bawah pohon mawar dengan bahan organik.  Bahan organik ini bisa berupa cacahan kulit pohon, cacahan daun2an,   potongan rumput yg dipangkas, jerami, potongan sayuran buangan dari dapur.  Mulching ini menghindari tumbuhnya tanaman liar, mengurangi frekwensi penyiraman karena kelembaban tanah terjaga, bahan2nya akan terlomposisi dan menjadi    humus yang bagus untuk tanaman.  Mulching di musim dingin menjadi pelindung untuk mawar dari terpaan salju dan hawa dingin.

* Memangkas Mawar.
Rosier Tiges

Rosier Tiges

Pemangkasan mawar tergantung jenis mawar.  Mawar antik / mawar kuno gak boleh dipangkas pada musim semi karena mawar jenis ini bunganya dihasilkan dan cabang2 yg dihasilkan dari tahun sebelumnya.  Kalo dipangkas pada musim semi maka bunga yg dihasilkan akan sedikit atau malah tidak berbunga sama sekali.
Mawar merambat / climbing rose / rosier grimpant pada 2 tahun pertama tidak boleh dipangkas karena akan membuat tanaman itu tidak menghasilkan cabang2 yang panjang dan merambat.  Pangkas atau buang cabang yg kering, yang mengarah ke dalam tanaman dan ranting yang bunganya telah layu.  Buang juga ranting dengan daun yang menguning.
Lebih jauh tentang pemangkasan mawar akan saya tuliskan tersendiri di waktu yang akan datang.

* Mencegah dan mengobati penyakit mawar
Bila tanah subur dan lobang tempat tanam dibuat dalam, maka mawar akan jarang sakit.  Penyakit yang umum pada mawar adalah Marsonia (bercak hitam), Oidium dan karat daun.  Bila itu terjadi saya hanya memberi makan tanaman, dan membuang daun2 yang sakit (dipotong, dikumpulkan dan dibakar).  Untuk pencegahan saya menyemprotkan cairan preles (bahan organik).
Hama mawar berupa kutu daun(di Prancis disebut puceron), yang memakan pucuk muda dan kuncup bunga.  Saya atasi dengan memencet kutu tsb.  Kalo kebanyakan biasanya saya pake campuran air savon de marseille (sabun marseille yaitu sabun organik) dan sesendok minyak sayur / olive oil).  Saya semprotkan cairan ini dan selang 3 hari kemudian disemrotkan lagi untuk mematikan kutu2 yang masih tersisa.

* Membuang “Gourmand”.
Pada tanaman mawar yang dimenggunakan teknik grafting, terkadang muncul tunas yang keluar dari batang bawah.  Di Prancis tunas ini di sebut Gourmand.  Kita bisa mengenali gourmand ini karena bentuk dauannya yang kecil, berbeda dengan daun mawar yang dipakai sebagai batang atas.  Buangi dan matikan gourmand itu karena kalo dibiarkan akan mendominasi mawar dan mematikan mawar batang atas.

Mungkin bingung ya, gini penjelasannya:  Mawar teknik grafting (orang di Indonesia sering nyebut sebagai mawar cangkokan) terdiri dari 2 bagian, batang bawah adalah mawar liar untuk perakaran yang kokoh dan tanaman yang kuat dan batang atas berupa mawar yg menghasilkan bunga yang indah.  Bila tunas dari batang bawah dibiarkan tumbuh dan berkembang, maka ia akan mendominasi tanaman dan akhirnya batang atas yg menghasilkan bunga indah tidak berkembang dan akhirnya mati.

Mudah mudahan dengan memilih jenis mawar yang tepat, mengikuti tips menanam dan merawat mawar anda akan memiliki taman mawar yang indah dan berbunga lebat dan kontinyu.  Di waktu yang akan datang saya akan menulis secara lebih terperinci tentang menanam mawar, memindahkan mawar, memperbanyak mawar dengan stek dan grafting dan tips budidaya mawar lainnya.

Sumber : http://www.ibujempol.com/cara-menanam-dan-merawat-bunga-mawar/